Pengertian Umroh, Hukum, Syarat, dan Rukun, Serta Wajib Umroh

Mengunjungi tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh selain berhaji adalah impian bagi umat Islam. Namun, apa sih ibadah Umroh itu sendiri?Nah, artikel ini akan membahas tentang Pengertian Umroh, Hukum, Syarat, dan Rukun Serta Wajib Umroh, mengingat masih banyak jamaah yang belum memahami bahkan mengetahui apa itu umroh, apa syarat-syarat umroh itu, wajib umroh, dan juga rukunnya.

Pengertian Umroh

Pengertian Umroh, Syarat Umroh, Rukun Umroh

Umrah (Arab: عمرة‎) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Dari segi bahasa, Pengertian Umroh ialah berkunjung/berziarah. Artinya, umroh ini dapat juga dikatakan bahwa umroh ialah suatu perbuatan menyengaja dengan mendatangi tempat yang biasa selalu dikunjungi. Hal ini tersebut karena umroh boleh untuk dilakukan kapan pun (tanpa terikat waktu, seperti halnya ibadah haji yang hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah saja setiap setahun sekali).

Sedangkan Pengertian Umroh secara syar’i dan terminologi fiqih, memiliki artian mengunjungi kota Makkah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan sa’i) dengan melakukan tata cara tertentu. Atau istilah lainnya datang ke Baitullah untuk beribadah umroh dengan rukun rukun dan syarat syarat yang telah ditentukan.

Dasar Hukum Umroh

Dasar dasar hukum umroh sendiri menurut Al Qur’an dan Hadits adalah sebagai berikut :

Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 196

Allah SWT berfirman:

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ

“Dan sempurnakanlah ibadah haji san umroh karena Allah” (Al Baqarah : 196)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Syarat Umroh

Untuk melaksanakan ibadah umroh, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut :

  1. Beragama Islam
    Persyaratan umroh yang pertama adalah mutlak wajib beragama Islam. Maksud dari beragama Islam yaitu bisa bersyahadat. Tidak diperkenankan bagi non muslim untuk menunaikan ibadah umroh, karena jelas tidak memenuhi syarat.
  2. Baligh
    Adalah istilah dalam hukum Islam yang menyatakan bahwa seseorang telah mencapai kedewasaan.Nah, masa baligh ini ditandai dengan kedewasaan secara fisik.Maksud secara fisik di sini, seperti anak laki-laki yang sudah berusia 15 tahun ke atas biasanya akan mengalami mimpi basah. Sedangkan wanita usia 9 tahun ke atas akan mengalami menstruasi atau haid.
  3. Berakal Sehat
    Maksud berakal sehat di sini yaitu waras atau tidak gila. Jadi kalau ada orang yang mengalami gangguan jiwa tidak boleh menunaikan ibadah umroh. Sekalipun kamu terbilang orang yang mampu. Jadi kesimpulannya adalah ibadah umroh tidak wajib dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kesadaran diri atau menderita gangguan jiwa. Harus orang yang punya akal.
  4. Mampu
    Dalam hal ini yang di maksud mampu adalah seseorang muslim yang memiliki kemampuan baik secara fisik (sehat jasmani), dan juga mampu secara materi finansial atau ekonomi.
  5. Merdeka

Rukun Umroh

Dalam agama Islam, menunaikan kewajiban harus memperhatikan rukun. Rukun merupakan hal-hal yang harus dilakukan umat Muslim ketika berada dalam proses beribadah. Sama halnya dengan ibadah lainnya, untuk melaksanakan ibadah umroh pun ada rukun umroh yang harus dipenuhi.

Rukun umroh berarti rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam ibadah umroh. Umroh sendiri merupakan ibadah dalam Islam yang dilakukan di Tanah Suci Mekkah dan kerap diartikan sebagai ziarah.

Dalam Rukun Umroh, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan agar ibadah umroh sempurna atau sah. Berikut 5 rukun umroh yang buat ibadah umroh semakin afdal!

  1. Niat/Ihram
    Semua kegiatan pasti diawali dengan niat, termasuk ibadah umroh. Dalam ibadah umroh, niat ini diberi istilah ihram. Orang yang akan melakukan ibadah umroh menggunakan pakaian ihram (tanpa jahitan) dan melafazkan niat dari Miqat (titik awal memulai ibadah umroh).
  2. Tawaf
    Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. Tawaf yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Titik awal Thawaf ini dimulai dari Hajar Aswad dan dianjurkan untuk mengusap Hajar Aswad ketika melewatinya.Bila tidak memungkinkan untuk mengusap Hajar Aswad, jama’ah diperbolehkan dengan hanya memberi isyarat berupa lambaian tangan ke arah Hajar Aswad.Ketika melakukan Thawaf kita diperbolehkan pula untuk berdzikir maupun melafadzkan doa atau harapan yang dimiliki.
  3. Sa’i
    Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Rukun umroh yang satu ini dilakukan sebanyak tujuh kali. Tidak ada doa yang wajib dibacakan, sehingga dalam melakukan Sa’i kamu diperbolehkan untuk memanjatkan doa yang diinginkan.Rangkaian ibadah Sa’i ini berasal dari kisah Siti Hajar ketika mencarikan minum bagi Ismail saat masih kecil. Istri nabi Ibrahim itu berlari bolak-balik mencari air dari sumber mata air yang kini dikenal dengan mata air zam-zam.
  4. Tahallul
    Rukun umroh yang berikutnya adalah Tahallul. Tahallul bermakna melepaskan diri dari larangan ihram seperti mencukur rambut  atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai rambut.Tahallul ini dilakukan di luar Masjidil Haram dekat Bukit Marwah. Setelah melakukan Tahallul, jama’ah bebas dari larangan ketika menunaikan ibadah umroh.
  5. Tertib
    Rukun umroh yang terakhir adalah tertib. Tertib memiliki maksud bahwa para jama’ah ibadah umroh harus melaksanakan segala rukun umroh satu persatu atau sesuai urutan dan aturan yang ditetapkan.

Wajib Umroh

Selain rukun umroh terdapat pula Wajib Umroh yang harus dipenuhi ketika sedang melaksanakan ibadah umroh. Dan kalau kamu meninggalkan wajib umroh, maka bisa diganti dengan membayar dam (denda).

Berikut ini wajib Umroh yang perlu kamu ketahui. Yuk, langsung saja simak dengan baik penjelasan di bawah ini ya.

  1. Ihram dari Miqat
    Ihram dari miqat di sini terbagi menjadi dua yaitu:
    Miqat Yamani yaitu batas waktu yang diperbolehkan untuk memulai niat (ihram) bagi haji. Terjadi di bulan Syawal, Dzulqadah, dan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.
    Miqat Makani yaitu batas miqat yang ditentukan berdasarkan tempat. Seperti halnya haji.
  2. Meninggalkan Larangan Ihram
    Jika melanggar larangan ihram maka harus membayar dam atau denda. Maka dari itu, usahakan untuk tidak melanggarnya.
    Berikut ini larangan ihram yang harus kita hindari. Yuk, langsung saja simak dengan baik larangan ihram di bawah ini.
  • Dilarang memotong kuku
  • Dilarang memburu, menyakiti dan membunuh hewan kecuali hewan tersebut mengancam nyawa manusia.
  • Dilarang memotong, membunuh maupun mencabut tumbuhan baik di Taman dan sebagainya.
  • Dilarang memakai parfum atau wangi-wangian dikain ihram.
  • Untuk wanita dilarang berhias secara berlebihan. Maksud berhias berlebihan di sini yaitu memakai make up yang mencolok, memakai bulu mata palsu dan lain-lain.
  • Dilarang berhubungan suami istri. Meskipun bermesraan itupun tidak boleh dilakukan.
  • Untuk laki-laki dilarang memakai pakaian yang berjahit dan memakai topi.
  • Dilarang memakai kaos tangan dan penutup wajah seperti masker atau cadar (bagi wanita).
  • Dilarang berkata kotor atau bertengkar termasuk mengumpat.
  • Dilarang memakai menihkahkan dan dinikahkan.

Baca Juga :

Biaya Umroh dan Haji Terbaru 2022

2 Tanda Haji Mabrur Bertabur Pahala

Harga Biro Umroh Jogja Murah

Umroh

5 Perbedaan Umroh Dan Haji Yang Umat Islam Harus Tahu

Umroh Dulu sebelum Pergi Haji? Cek Pertimbangan Berikut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.