SINGLE ITU MALAH KEREN KOK !!

 Zaman modern seperti sekarang ini, jika membicarakan masalah single dikalangan remaja, hampir tidak ada yang menyandang status ini. Kenapa begitu? Karena dikalangan remaja saat ini sudah sangat popular dengan yang namanya pacaran. Ya, hampir semua remaja diseluruh dunia pernah mengalami atau bahkan masih menyandang status pacaran ini.  Mereka banyak yang menyandang status pacaran ini, dengan alasan yang beragam. Misalnya “Single itu gak enak, kesepian” ada lagi yang bilang “zaman sekarang kalau gak pacaran gak gaul, ketinggalan zaman” ada juga yang bilang “Single itu malau-maluin, kalau pas kemana-mana sama temen yang pada punya pasangan. Ntar dikira gak laku

Apa itu pacaran?

                Sebenarnya definisi pacaran itu apa sih? Asal kata “pacaran” dalam bahasa Indonesia adalah “pacar”, yang memiliki arti, “kekasih” atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Yang kemudian mendapat imbuhan –an atau ber-an yang arti harfiahnya “bercintaan”; (atau) “berkasih-kasihan” (dengan sang pacar).

Kemudian Wikipedia mendefinisikan kata “pacaran” sebagai proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan “pernikahan”. Yang pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan. Maka tidak sedikit hal itu disalahartikan oleh kalangan remaja yang mengidolakan pacaran tersebut dengan melakukan tindakan-tindakan yang sangat jauh dari norma sosial, kesopanan, apalagi agama.

                Karena memang manusia memiliki rasa cinta yang melekat pada dirinya sebagai anugerah Yang Maha Kuasa, maka menjadi hal yang wajar jika seorang yang menginjak dewasa sudah mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Tetapi bukan untuk pacaran, untuk berta’aruf dan menikah. Karena dalam Islam sendiri tidak mengajarkan dua orang yang berlawanan jenis untuk pacaran. Tapi justru fenomena pacaran ini seringkali disalah artikan oleh remaja yang ingin melampiaskan nafsunya. Hal ini sering disebabkan karena hasrat yang ada dalam diri remaja yang menginginkan kasih sayang dan perhatian lebih, baik dari orang tua, dan yang lainnya. Sehingga remaja yang merasa kurang kasih sayang ini melampiaskan keinginannya dengan berpacaran.  

Jangan Tertipu Dengan Nikmat yang Semu

                Batasan pergaulan yang diajarkan agama Islam sudah sangat jelas sekali. Tetapi batasan ini seringkali tidak dihiraukan oleh remaja saat ini. Karena mungkin mereka sudah terlalu enjoy dengan apa yang mereka jalani, sehingga membuat mereka lupa bahwa kesenangan itu semu dan sesungguhnya tidak membawa kebaikan bagi mereka, malah justru banyak mudharatnya. Jelas saja, karena pacaran identik dengan bermesraan antara dua orang berlawanan jenis yang bukan muhrimnya dan belum halal. Agama secara jelas melarang hal ini.

                Selain itu pacaran juga dapat menimbulkan kerugian. Kenapa begitu? Coba kamu bayangkan, saat pacaran misalnya pegangan tangan, pelukan, ciuman, bahkan ada yang sampai lebih dari itu karena tidak bisa menahan nafsunya. Kasihan kan orang-orang itu, membiarkan dirinya begitu mudah dijamah oleh orang yang bukan muhrimnya. Selain itu ada yang lebih kasihan lagi, yaitu calon jodoh mereka. Jika pacar sudah mendahului menjamah tubuh mereka, maka calon jodoh mereka mendapat sisa dari mantan pacar mereka. Untuk kalian sendiri, apa mau kalian mendapat jodoh yang sudah dijamah berkali-kali oleh orang lain? Tentu tidak kan? Dan masih banyak lagi kerugian lain yang ditimbulkan dari pacaran ini. Nah, untuk itu mari berusaha bersam-sama memperbaiki diri, agar kita juga mendapat jodoh yang terbaik dari Allah SWT.

               Jangan tergiur oleh istilah pacaran Islami, ta’arufatau apalah namanya, karena tipu muslihat setan itu sangat halus. Sungguh aneh jika ada yang mengatakan “kita boleh berpacaran asal itu dilakukan secara islami, mencintai karena Allah”. Rasanya sangat lucu sekali jika selepas melakukan hubungan kepada Allah (shalat) kemudian kita melakukan hubungan kepada sang pacar dengan bermesraan lewat telepon, sms, atau lewat jejaring sosial. Akhirnya STMJ (shalat terus maksiat pun jalan) na’udzubillah min dzalik. 


Kawan.. berhati-hatilah dalam hidupmu agar tidak terjebak dalam jalan yang salah. Ingat, didunia ini semuanya semu, adapun nikmat yang terdapat didunia ini, itu hanyalah sementara. Ingatlah kawan bahwa masih ada kehidupan akhirat yang kekal abadi. Jangan mudah tergiur dengan indahnya pacaran yang belum halal, jangan biarkan pacaran merusak masa depanmu. Jangan biarkan pacaran merusak pikiranmu.

                Biarkan orang lain menilai kita kuno, gak laku, gak gaul,dsb. Yang penting kita berusaha melakukan perintah Allah SWT untuk menjuhi maksiat. Menjadi single adalah sebuah pilihan kawan, bukan nasib. Karena nasibmu adalah jodohmu yang kelak akan mengajakmu kedalam suatu hubungan yang halal, yang diridhai Allah, dan semua orang. Itulah hubungan yang disebut pernikahan. Jadi, jangan khawatir tidak laku. Kan Allah sudah menyiapkan jodoh untuk kita sejak dalam rahim ibu. Hanya kita perlu berusaha untuk menemukan dimana dan siapa dia. Bukan dengan jalan gonta-ganti pacar, tetapi dengan cara berdo’a dan meminta petunjuk kepada Allah agar didekatkan pada jodohnya. Dan berta’aruf adalah salah satu cara juga kawan.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Baca Juga :

Makna Islam Sesungguhnya, Muslim Wajib Tahu

GAUL DALAM ISLAM

Childfree dalam Mata Islam

Kenapa Sih Harus Umroh di Usia Muda???

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.